,

|

Muslimah Reformis

Before You Eat, Film Eksploitasi Manusia yang Sangat Biadab!

Alumni Muslimah Reformis Jakarta mendapatkan undangan dari Love for All TV dalam acara Nobar dan DIskusi Film “Before You Eat” bersama Komunitas Pemuda Lintas Iman. Acara ini bertempat di  Wisma Rahmat Ali Jl. Balikpapan I No.10, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat pada Sabtu, 12 November 2022 pukul 13:00-17:00 WIB.

Pembicara dan Talking Points pada acara ini adalah Afdillah – Juru Kampanye Laut Greenpeace, Bobi Anwar – SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia), Mln. Hafizurahman Danang – Cendekiawan / Mubaligh, Perwakilan Komunitas Lintas Iman.

Alumni Muslimah Reformis Jakarta yang mewakili acara ini ada 2 orang yakni Wiwit Musaadah dan Ina Reza Juliana. mereka merasa senang karena dapat mewakili acara tersebut karena bisa bertemu dan berdiskusi bersama 50 perwakilan organisasi besar yang diantaranya:

1.Greenpeace Indonesia
2. Love For All TV
3. SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia)
4. Ahmadiyya Moslem Students Association
5. Ahmadiyya Moslem Students Association of Women
6. KOMjak (Kampus Orang Muda Jakarta)
7. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia
8. Gemapakti DKI Jakarta ( Generasi Muda Penghayat Kepercayaan, Indonesia)
9. Dewan Pengurus Pusat Generasi Muda Buddhis (DPP Gemabudhi)
10. Peradah Indonesia (Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia)
11. Konghucu
12. Sunda Wiwitan

Wiwit Musaadah Mengatakan dalam film tersebut banyak sekali hal-hal menakutkan seperti tindakan Melakukan eksploitasi terhadap manusia pada Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia di kapal luar negeri. ternyata selain hal tersebut anyak juga Praktek ilegal dalam penangkapan ikan hiu, Anjing laut, bahkan sempat mau menangkap paus yang notanene hewan dilindungi juga yang akan  berakibat buruk terhadap ekosistem laut di wilayah tersebut.

“Esti Laras selaku istri dari Jimi korban eksploitasi tersebut juga terdampak dari adanya kekerasan ini. dia  bingung karena tidak pernah ada kiriman uang dari suaminya.” ungkap Wiwit saat bercerita film BYE.

Narasumber dalam acara terseut mengatakan bahwa biasanya hal seperti ini bisa terjadi di Negara berkembang yang pejabatnya bisa disuap biasanya di Asia tenggara misalnya Indonesia dan Filipina.Tentu Mayoritas Anak Buah Kapal (ABK) yang tereksploitasi adalah yang tidak sesuai prosedur, tidak lapor wilayah setempat dan banyak proses yang tidak sesuai.

Berikut sinopsis dari film Before You Eat

Nasib Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia di kapal-kapal ikan asing di laut lepas tak senikmat hasil menangkap mereka yang tersaji di restoran-restoran mahal. Kekerasan fisik, jam kerja yang panjang, makanan yang tidak layak, sakit tanpa pengobatan hingga berujung kematian kerap mereka alami.

Film ini menceritakan bagaimana eksploitasi yang dialami para ABK sejak sebelum berangkat, selama di kapal, hingga tiba kembali di Tanah Air. Beberapa gambar bahkan direkam langsung oleh para ABK menggunakan telepon seluler mereka. Para ABK juga berbagi kisah perjuangan menuntut hak mereka dan rekan-rekan mereka yang meninggal karena sakit hingga dilarung ke laut tanpa persetujuan keluarga. Kekerasan yang dialami, kontrak kerja yang tidak jelas, dan muslihat agen-agen putus asa serta prosedur pengiriman ABK yang sumir, membuat praktik ini disebut sebagai ‘perbudakan modern’.

Film “Before You Eat” membuka mata kita tentang apa yang terjadi di atas kapal penangkap ikan, carut marutnya proses pengiriman tenaga kerja, juga tentang penangkapan ikan berlebihan dan penangkapan spesies yang dilindungi melalui praktik IUU  fishing  (perikanan ilegal, tidak dilaporkan, tidak diatur) . Setelah menonton film ini, kita akan berpikir dua kali sebelum menyantap aneka hidangan laut yang tersaji di atas meja.

Editor: Wiwit Musaadah