Global Peace Convention berlangsung di Seoul, Korea, tgl 27 Feb – 2 Maret 2019. Dihadiri sekitar 500 peserta dari seluruh dunia.
Konvensi ini bertujuan merumuskan upaya-upaya damai utk mewujudkan masa depan peradaban manusia yang lebih berkeadaban dan lebih sejuk bagi semua kelompok tanpa kecuali.
Global Peace Convention juga mengkanpanyekan slogan One Humanity under God. Intinya, semua manusia apa pun ras, bahasa dan kebangsaannya, semua berasal dari pencipta yg sama, Tuhan Yang Maha Esa.
Seharusnya semua manusia bersatu melawan semua bentuk kekerasan, khususnya kekerasan berbasis agama, diskriminasi dan eksploitasi, khususnya terhadap kelompok rentan: perempuan, anak, lansia, disabilitas, dan berbagai kelompok minoritas yg tertindas.
Berharap semua pembicaraan, diskusi dan dialog selama konvensi ini tidak hanya menjadi buah bibir semata, melainkan sungguh2 dapat diimplementasikan dalam program nyata, baik di level pemerintah maupun di level masyarakat Sipil.
Kondisi damai merupakan impian terbesar umat manusia dewasa ini, akibat menguatnya ekstremisme yg menyalahgunakan interpretasi agama. Ekstremisme dan radikalisme agama membawa berbagai kekerasan dalam bentuk ujaran kebencian, perilaku rasis, xenofobia, dan bahkan aksi-aksi teror yg mengancam peradaban manusia yg telah dibangun sejak ribuan tahun lalu.
Pemerintah dan seluruh elemen masy hrs berpartisipasi aktif dalam upaya konkret merajut damai semata demi kemashlahatan dan kesejahteraan semua manusia.
-Musdah Mulia, Seoul-