Memperjuangkan nilai kemanusiaan di jalan Tuhan itu tak semudah membalik telapak tangan. Butuh perjuangan yang giat, tegar dan penuh semangat. Dengan semangat yang berkobar, perjuangan itu akan menjadi bara api yang menyinari kehidupan.
Mujahidah Muslimah adalah kisah dari sosok Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, M.A. lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 3 Maret 1958. Berlatar-belakang keluarga pesantren yang taat, ia tumbuh menjadi seorang pembelajar, pendidik, kemudian menjadi pejuang emansipasi kaum hawa. Berkat kegigihan dalam perjuangannya, ia sekarang menjadi salah satu feminis Muslim terkemuka di Asia, bahkan pernah menerima penghargaan Yap Thiam Hien Human Rights Award 2008.
Ditulis oleh Ira D. Aini, sarjana Jurusan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berasal dari Madura. Ira memotret perjalan Musdah dari dekat. Bahkan dalam teknik penulisannya, Ira memakai ungkapan aku (Musdah) untuk menuturkan berbagai kisah perjalanan hidup sang tokoh. Dengan teknik ini, penuturan di dalamnya terasa lebih lentur, popular, dan menyentuh saat dibaca.
Menariknya, selain menawarkan gagasan pemikiran, juga menuangkan catatan-catatan pribadinya. Puluhan tahun perjalanan Musdah Mulia dalam pergerakan emansipasi kaum perempuan ternyata banyak memberikan hikmah-hikmah yang bagus. Menghadapi berbagai kejumudan dan kekolotan Islam garis keras, Musdah bercerita tentang pentingnya kesabaran, dan keteguhan mental bertahan dalam jihad intelektualnya.
Hal yang menarik adalah ketika banyak orang yang selama ini mengecam Musdah Mulia akibat gosip media massa, sering kaget saat kenal langsung dengannya. Kalau sebelumnya orang merasa harus garang menghadapi Musdah karena ia dianggap sesat, setelah bertemu ternyata justru membuat orang girang. Hal ini karena Musdah memiliki sosok keibuan, sikap yang bijak dan sangat toleran.
Buku ini berisi ulasan-ulasan yang segar tentang sosok Musdah Mulia dalam konteks terbatas, yakni kiprahnya di ruang publik dan pemikiran visioner. Atau dengan kata lain, bisa disebut buku biografi-visioner. Jenis buku seperti ini membedakan dengan buku biografi yang ditulis untuk mengungkap detail sisi kehidupan sang tokoh. Tidak. Ira D. Aini mengambil angle khusus dalam dua bidang itu. Karena alasan ini pula, -sekalipun di dalam buku ini memuat banyak prestasi gemilang sang tokoh,–tapi tidak menjadi buku yang narsistik.
Buku ini terasa memberikan ruang bagi pembaca tentang sebenarnya sosok Muslimah yang langka di Indonesia. Bacaan inspiratif bagi muslimah dan juga penting dibaca perempuan non muslim agar memahami sisi kebijaksanaan Islam dan keperempuanan yang visioner.
Pungkit Wijaya, Pegiat Buku. Alumni UIN Sunan Gunung Jati Bandung