|

Muslimah Reformis

Modul Pelatihan Milenial Reformis

Modul Pelatihan Muslimah Reformis adalah sebuah modul untuk Pelatihan Milenial Reformis yang diselenggarakan oleh Yayasan Mulia Raya. Yayasan Mulia Raya (YMR) merupakan lembaga independen, bersifat nonprofit dan nonsektarian, bergerak di bidang pendidikan dalam arti luas serta upaya-upaya pemberdayaan masyarakat, seperti advokasi perempuan dan anak. Didirikan 14 November 2015 di Jakarta dan lembaga ini didedikasikan sepenuhnya untuk kemanusiaan.

Salah satu gagasan penting dikembangkan YMR adalah menyebarluaskan nilai-nilai Reformis yang hakikatnya adalah nilai-nilai universal kemanusiaan demi mewujudkan masyarakat yang cinta damai, mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan serta prinsip rahmatan lil ‘alamin.

Mengapa harus Reformis? Mendidik seorang perempuan setara dengan mendidik satu bangsa. Upaya pencerahan masyarakat harus dimulai dari perempuan sebagai pemangku utama kehidupan. Diharapkan dengan bekal pelatihan ini perempuan dapat mencerahkan sesama, khususnya anak, suami dan ayah yang umumnya masih terbelenggu budaya jahiliyah atau umum dikenal dengan budaya patriarki. Lalu, mengapa milenial targetnya? Kelompok milenial merupakan kelompok terbesar dalam strukrur kependudukan Indonesia, karena itu sangat penting menjadi target pelatihan untuk kemudian menjadi ujung tombak upaya reformasi di masyarakat.

Milenial Reformis adalah gagasan tentang perempuan yang memiliki spiritualitas dan integritas moral, komitmen penegakan nilai-nilai kemanusiaan, terutama kesetaraan dan keadilan gender, serta cinta tanah air dan peduli terhadap pelestarian lingkungan. Setidaknya, Reformis memiliki 5 karakteristik. Pertama, yang menghayati tauhid dengan benar, memiliki spiritualitas dan integritas moral sehingga selalu menampilkan perilaku akhlak mulia. Kedua, memiliki kemandirian dan kebebasan secara bertanggung jawab, memiliki komitmen penegakan nilai-nilai kemanusiaan, termasuk nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender, Ketiga, memiliki empati kemanusiaan serta kepedulian pada keasrian lingkungan. Keempat, selalu aktif berjuang menegakkan perdamaian dan berupaya menghapus ketidakadilan dan ketimpangan sosial berupa kemiskinan, korupsi, nepotisme, hedonisme, tindakan diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan, termasuk kekerasan berbasis gender. Kelima, memiliki semangat cinta tanah air dan berupaya memajukan dan memakmurkan bangsa dan negaranya.

Secara umum, modul ini diharapkan mampu menjadikan peserta latihan memahami konsep Milenial Reformis dan relevansinya dengan prinsip Islam yang humanis. Pentingnya kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga dan masyarakat, pentingnya metode berpikir kritis, pentingnya volunterisme dan kemampuan membangun gerakan sosial. Memiliki wawasan kebangsaan dan kepedulian terhadap upaya menjaga kesehatan lingkungan. Selain itu, peserta juga diharapkan memiliki pengetahuan tentang analisis dan menejemen konflik. Peserta latihan juga diharapkan memiliki konsen dan ketrampilan bermedsos sehingga perlu dibekali materi khusus terkait media sosial untuk kampanye perdamaian. Mereka dibekali keterampilan membuat konten kampanye di media sosial (vlog, meme, quotecard) serta penguatan literasi agama di era digital, termasuk penguatan keterampilan menulis kreatif untuk perdamaian.