|

Muslimah Reformis

Satupena Beri Penganugrahan Award 2022 Kepada Musdah Mulia

Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena menyerahkan penghargaan Satupena Awards 2022 kepada dua tokoh penting penulis besar Indonesia yang berdedikasi tinggi, yakni Musdah Mulia dan Eka Budianta.

Penyerahan Satupena Awards 2022 berlangsung di Cemara Galeri, Jakarta Pusat dan secara online melalui zoom meeting. Acara tersebut berlangsung dari pukul 12.45 hingga 16.30 WIB.

 

Terpantau sekitar kurang lebih 100 orang hadir secara langsung dan 250 orang menghadiri acara secara online.

 

Dibuka dengan tampilan musik kemudian sambutan Ketua Umum Satupena Denny JA dan dan sambutan dari Ketua Dewan Juri Satupena Awards 2022, Anwar Putra Bayu. Kemudian pembacaan puisi untuk penulis senior dan anggota Satupena (alm) FX Purnomo, yang wafat belum lama ini. Dibacakan oleh Dhenok Kristianti dan M Thobroni.

 

Satupena menggunakan 2 kategori fiksi dan non fiksi dalam penyeleksiannya. Kategori tersebut yakni 6 nominasi fiksi dan 6 nominasi non fiksi. Juri telah menjaring nama-nama nominasi tersebut selain berdedikasi bahwa mereka memiliki jiwa kedisiplinan dan ketekunan.

 

Musdah Mulia mendapat penghargaan Satupena Award untuk kategori non-fiksi, ditetapkan sebagai penulis yang menyuarakan nilai kemanusiaan dan cinta kedamaian. Dalam menulis buku Musdah juga nyentrik menggunakan tafsir agama.

 

Buku-buku Musdah selalu ditulis dengan kekritisan yang mendalam “Tulisan saya selalu membuat orang marah,” kata Musdah penulis yang dikenal sebagai Aktivis sekaligus Ulama Perempuan Indonesia itu.

 

Musdah juga mengatakan semakin ia belajar agama ia harus menuangkan ilmunya melalui tulisan dan berbagi kepada masyarakat tentang pengetahuan yang kurang tepat dalam tradisi dan budaya Indonesia.

 

“Banyak yang kritik tulisan saya bahkan dianggap liberal. Tapi seharusnya mereka juga menulis untuk membalas tentang kritikan yang diajukan ke saya agar kita bisa sama-sama berdialektika,” ungkapnya.

 

Terakhir Musdah memberikan nasihat agar semua orang menulis. “Menulislah karena menulis membuat kita bahagia.” Tutupnya