|

Muslimah Reformis

Keutamaan Membaca Tahlil

Tahlil adalah kalimat yang paling mulia di sisi Allah. Membaca tahlil berarti membaca: Laa ilaaha illa Allah.” Keutamaan kalimat ini dinyatakan oleh Rasulullah dalam sebuahnya: “Kalimat laa ilaaha illaa Allah” adalah kalimat yang ringan di lidah, tetapi berat timbangan.” Artinya ,udah dan ringan diucapkan, tetapi akan memperberat timbangan amal kebaikan.

Tidak hanya keutamaan dari kalimat tahlil itu. Ada keutamaan lain yang didapat oleh seseorang yang mengucapkan kalimat tahlil itu. Seorang yang mengucapkan kalimat ini pada hakikatnya di asedang berdialog dengan Allah swt. Hal ini senagaimana yang dibseutkan di dalam hadis riwayat al-Nasa’I sebagai berikut:

عَنِ الْأَغَرِّ أَبِي مُسْلِمٍ: أَنَّهُ شَهِدَ عَلَى أَبِي هُرَيْرَةَ، وَعَلَى أَبِي سَعِيدٍ، أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” إِذَا قَالَ الْعَبْدُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، قَالَ: صَدَقَ عَبْدِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَحْدِي، وَإِذَا قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، لَا شَرِيكَ لَهُ، قَالَ: صَدَقَ عَبْدِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا، لَا شَرِيكَ لِي، وَإِذَا قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، قَالَ: صَدَقَ عَبْدِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا، لِيَ الْمُلْكُ، وَلِيَ الْحَمْدُ، وَإِذَا قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، قَالَ: يَقُولُ: صَدَقَ عَبْدِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِي “. قَالَ أَبُو إِسْحَاقَ: ثُمَّ قَالَ الْأَغَرُّ شَيْئًا لَمُ أَفْهَمْهُ، فَقُلْتُ لِأَبِي جَعْفَرٍ: أَيَّ شَيْءٍ قَالَ؟ قَالَ: «مَنْ رُزِقَهُنَّ عِنْدَ الْمَوْتِ لَمْ تَمَسَّهُ النَّارُ». رواه النسائي.

Dari al-A’azzu Abu Muslim bahwa sesungguhnya dia telah menyaksikan Abu Hurairan dan Abu Said menyasikan Rasulullah saw bersabda: “Apabila seorang hamba mengucapkan kalimat: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ (Tidak ada Tuhan selain Allah satu-satu-Nya), Allah lalu mengatakan: “Sesungguhnya hamba-Ku telah benar. Tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Aku, tidak ada sekutu bagi-Ku.

“Apabila seorang hamba mengucapkan kalimat: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ (Tidak ada Tuhan selain Allah, bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian), Allah lalu mengatakan: “Sesungguhnya hamba-Ku telah benar. Tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Aku. Bagi-Ku segala kekuasaan dan bagi-Ku segala pujian.”

“Apabila seorang hamba mengucapkan kalimat: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ (Tidak ada Tuhan selain Allah, Tidak ada kekuasaan dan kekuatan kecuali dengan Allah). Allah lalu mengatakan: “Sesungguhnya hamba-Ku telah benar. Tidak ada Tuhan (yang patut disembah). Tidak ada kekuasaan dan tidak ada kekuatan, kecuali dengan Aku.”

Abu Ishaq berkata, kemudian al-A’azzu mengatakan sesuatu yang aku tidak paham apa maksudnya. Lalu Aku bertanya kepada Abu Ja’far: “Apa yang dikatakan oleh al-A’azzu? Dia berkata: “Barangsiapa yang diberi rezeki oleh (untuk dap[at mengucapkan kalimat itu) ketika dia akan mati, maka dia tidak akan pernah disentuh oleh api neraka.” HR. al-Nasa’iy.

Dari hadis di atas dapat diketahui bahwa barangsiapa yang mengucapkan kalimat: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ, di akhir hayatnya, maka dia tidak akan disentuh sedikit pun oleh api neraka.

Semoga taushiyah ini bermanfaat bagi kita.