Lies Marcoes mengunjungi kantor Muslimah Reformis pada 15 November 2022. Kedatangan Lies taklain untuk silaturahmi kepada pendiri Yayasan Mulia Raya Prof Musdah Mulia.
Lies Marcoes-Natsir adalah feminis tangguh yg memiliki komitmen kuat pada penegakan HAM, terutama hak asasi perempuan serta upaya penguatan literasi agama, khususnya Islam.
Musdah Mulia mengatakan bahwa kedatangan lies juga “mewawancarai saya dalam konteks menggali tradisi lokal terkait praktik sunat perempuan,” tuturnya.
pembahasan hari itu membahasa di masa lalu, sejumlah tradisi, seperti tradisi Bugis-Makassar mempraktekan sunat perempuan dalam bentuk yang unik, tidak mengandung unsur kekerasan. Tidak ada pemotongan klitoris atau pun melukai vagina. Hanya simbolistik dengan memakai kunyit.
“Akan tetapi, sekarang dengan menguatnya paham keislaman transnasional, akibat pengaruh dari Timur Tengah, praktik sunat perempuan menjadi amat mengerikan.” ucap Musdah.
Praktik di lapangan adanya sunat perempuan sangatlah beragam, ada yang memotong klitoris, menusuk dan menggunting tanpa aturan yang jelas.
Praktik ini sangat membahayakan kesehatan reproduksi perempuan. Karenanya, harus dihentikan sebab melanggar hak asasi manusia.