|

Muslimah Reformis

ICRP Mengajak Pemuda Bangun Toleransi dan Kerukunan Lintas Agama

Pada tanggal 29 November hingga 3 Desember, sebanyak 23 pemuda lintas agama berbagai daerah di Indonesia, terpilih menjadi peserta Kelas Penguatan Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Lintas Agama, diselenggarakan oleh Indonesian Conference on Religion and Peace bersama Kabar Damai dan Ford Foundation. Peserta berasal dari berbagai latar belakang keagamaan, termasuk Pemuda Muslim, Pemuda Kristen, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, Pemuda Buddha, dan Pemuda penghayat kepercayaan, kegiatan ini bertujuan menjalin kerjasama untuk membangun toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

Kegiatan ini bukanlah kegiatan biasa, melainkan program lanjutan yang lebih mendalam. Terfokus pada pengembangan pemimpin muda yang telah menunjukkan potensi dan komitmen selama pelatihan sebelumnya di Palembang, Jogja-Magelang, dan Makassar, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar.

Salah satu harapan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman antar pemuda tentang keberagaman. Melalui pertemuan lintas agama ini, peserta diharapkan dapat membangun persahabatan yang kuat, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari.

Selama kegiatan berlangsung, peserta diberi ruang untuk berbagi pengalaman dan merancang proyek kepemimpinan mereka sendiri. Terdapat sesi untuk berdialog bersama tokoh agama dan kunjungan ke beberapa tempat ibadah. Harapannya dapat diimplementasikan di komunitas masing-masing, dan mampu menciptakan dampak positif yang lebih luas.

Dengan menggandeng lebih banyak pemuda dari berbagai agama, kegiatan ini berhasil menciptakan platform dialog positif. Dialog ini bukan hanya sebatas diskusi, tetapi juga menjadi landasan kuat untuk memperkuat hubungan sosial antar pemuda lintas agama.

Kelas penguatan kepemimpinan dalam kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan peserta, tetapi juga untuk membentuk pemimpin-pemimpin yang memahami dan menghargai keberagaman dalam masyarakat. Program ini diharapkan dapat menciptakan jaringan pemimpin muda yang kuat dan berkomitmen untuk membangun masyarakat yang lebih damai, inklusif, dan beragam.

Dengan demikian, Bali tidak hanya menjadi lokasi kegiatan, tetapi juga menjadi saksi dari langkah positif pemuda lintas agama dalam membangun masyarakat yang beragam secara harmonis. Keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekuatan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.